Ketika Anda menemukan jalan yang buntu dan semua pintu telah tertutup, ingatlah bahwa pintu yang tertutup tidak selalu terkunci.

Kehidupan dan Perubahan

Kehidupan senantiasa berubah dan silih berganti. Semenjak penciptaannya, alam semesta beserta segala isinya selalu mengalami perubahan dari masa ke masa. Teori ledakan besar ‘big bang’ yang menjadi awal mula jagat raya ini, tentu jauh berbeda kondisinya saat ini dengan ketika awal penciptaanya. Hijau dan suburnya bumi ini tentu tidak sama
ketika ribuan bahkan jutaan tahun yang lalu mengalami kegersangan. Ya,
alam memberikan pelajaran tentang perubahan. Perubahan menuju kondisi yang lebih baik.

Manusia mestinya juga bisa belajar dari dirinya sendiri.
Metamorfosa seorang manusia dari setetes air
yang hina menjadi janin, kemudian datang ke alam fana ini sebagai bayi, tumbuh menjadi anak kecil yang riang, lalu tumbuh memasuki usia remaja hingga menjadi dewasa dan tua,
adalah contoh lain sebuah
perubahan.

Namun, yang terpenting untuk menjadi pemahaman yakni bahwa perubahan adalah sebuah proses kehidupan itu sendiri. Hanya mereka yang mau dan siap berubah saja yang akan menjadi ‘petarung’ tangguh dalam kehidupan ini. Sedangkan yang tidak siap melakukan perubahan, maka hanya akan menjadi ‘pecundang’ dan mati tergilas kehidupan.

Berubah menjadi lebih baik, lebih, kuat, atau lebih sukses sudah barang tentu memerlukan proses dan perjuangan. Keberhasilan tidak datang kepada para pemalas dan pemuja angan-angan yang tidak pernah berusaha untuk menggapainya. Keberhasilan juga tidak datang kepada penikmat kemudahan yang bodoh, bahkan keberhasilan tidak akan menghampiri para pecundang dan siapa saja yang mudah putus asa. Karena keberhasilan dan kesuksesan memiliki cara tersendiri untuk datang kepada para pemiliknya.

Satu kisah metamorfosa berikut ini sungguh sangat luar biasa untuk menjadi pelajaran bagi ‘petarung-petarung’ kehidupan yang tangguh;

Suatu hari, muncul celah kecil pada sebuah kepompong. Seorang anak muda berada didekatnya dan memperhatikan detik demi detik calon kupu-kupu kecil itu berjuang keras untuk keluar dari celah tersebut. Sudah berjam-jam lamanya celah itu hanya bergerak sedikit demi sedikit, sampai kemudian tampak terhenti. Sepertinya usaha tersebut sia-sia belaka dan seolah usahanya gagal dan tak mungkin berhasil.

Anak muda itu tertegun, dan akhirnya memutuskan untuk membantu membongkar kepompong tersebut. keluarlah kupu-kupu kecil dengan mudah darinya. Namun, apa yang terjadi? Tubuh kupu-kupu itu kecil dan sayapnya tidak mengembang dan kurang sempurna. Anak muda itu diam dan terus memperhatikan, berharap bahwa sebentar lagi sayap tersebut akan terbuka, membesar, dan berkembang menjadi sayap yang kuat yang dapat membawa tubuhnya sendiri terbang mengarungi dunianya yang baru. 

Akan tetapi, apa yang diharapkan anak muda itu tidak kunjung datang. Sayap itu tetap lemah dan tidak mengembang hingga akhirnya kupu-kupu tersebut menghabiskan hidupnya dengan merayap dan lemah. 

Kehidupan dan perubahan membutuhkan perjuangan, seekor kupu-kupu secara alamiah tidak pernah lelah dan putus asa untuk merobek kepompong yang menghalanginya dari dunia luar. Namun, sungguh bahwa upaya keras dan panjangnya itu adalah sebuah proses untuk dirinya menjadi lebih matang, kuat dan tangguh. Untuk melanglang buana menjalani kehidupan berikutnya yang penuh kesempatan.

Demikian pula dengan kita, manusia. Jika diresapi lebih mendalam, maka segala tantangan dan ujian hidup hanya lah sebuah jalan menuju kematangan dan kesiapan meraih keberhasilan. Mengapa tidak mencoba untuk berfikir, bahwa awal-mula kehidupan setiap manusia dimulai dengan pertarungan. Dan kita adalah sosok petarung tangguh dan pemenang itu. Karena setiap manusia tumbuh dari benih pilihan yang unggul dan telah mengalahkan ribuan bahkan jutaan sperma lainnya. Bukankah kita telah dilahirkan sebagai ‘petarung’ yang tangguh?

Karenanya, keyakinan dan perubahan adalah jalan meraih keberhasilan dan kehidupan yang lebih baik bagi para petarung sejati. Saatnya memulai untuk ber-metamorfosa!