Lebih baik menjadi Raja dikerajaan sendiri dari pada menjadi Panglima dikerajaan orang lain. kata kata ini sangat menginspirasi untuk orang yang positif.
Banyak paradigma di masyarakat bahwa tanpa modal uang, tentu kita tidak
akan pernah berhasil dalam berusaha, itu betul…. Modal apa aja sih yang
kita butuhkan?
1. Nekad
Memang nekad, ternyata menjadi modal utama para pengusaha handal.
Tapi nekad tanpa memperhitungkan resiko sama aja bunuh diri. Contoh Modal Uang,
anda butuh modal Rp 10jt melakukan pinjaman pada satu teman kemungkinan hasilnya kecil, Catatlah semua teman anda (jangan hanya diingat tapi catat dikertas), teman waktu kecil, teman satu kampung, teman sekolah SD, SMP, SMA dan Universitas. Temukan diantara mereka 10 orang dan lakukan pinjaman Rp 1jt per orang atau anda bisa menemukan mereka 20 orang maka anda hanya melakukan pinjaman kemasing masing teman Rp 500rb.
2. Network/kepercayaan /komunitas
Network
atau jaringan kerja merupakan modal tidak ternilai. jaringan kerja
dapat menggantikan modal uang, mengurangi biaya dan mendapatkan order.
Menggantikan
modal uang disini contohnya ketika kita tidak punya uang untuk sewa
kantor, kita bisa pinjam teman dgn pembayaran dibelakang. Contoh lain
kita bisa dapat peralatan dgn bekerja sama dgn pemilik peralatan yg
alhamdulillah ternyata sodara kita. Contoh lain lagi kita bisa punya
bahan baku lebih murah, karena pemasoknya kita kenal baik. Dengan
jaringan kerja yang baik, kita juga memiliki “modal” untuk mengurus
perijinan dengan biaya serendah2nya.
Atau kita bisa kerjasama dengan
pihak yang sudah memiliki ijin, lakukan joint venture (kemitraaan)
dengan sistem bagi hasil yg proporsional. Dan banyak contoh lain yang
harus kita analisa dan kapitalisasi untuk menekan modal kerja berupa
uang. contoh : Estetika Selaras
3. Kompetensi/keahlian
Sudah
banyak sekali contohnya orang yang memiliki sebuah keahlian tertentu
memulai usaha dengan modal hanya sebagai tukang gambar freelance, tukang
jahit, akuntan, pengacara, dll. Ketika modal sudah terbentuk dari
menjual keahlian tersebut, maka barulah usaha dapat dikembangkan kearah
produk atau jasa yang lebih kompleks yang melibatkan banyak karyawan
sehingga si pengusaha pun tidak perlu bekerja sendiri untuk menjual
keahliannya semata. Kadang dengan keahlian menulis juga dapat
mengumpulkan modal kerja sebelum terjun menjadi pengusaha.
4. Disiplin
Walaupun kita punya modal
uang yang banyak, namun kita tidak disiplin dalam mengelola keuangan,
maka modal kerja lama-lama justru akan semakin berkurang. Kesalahaan
yang fatal adalah ketika di awal usaha kita tidak mendisiplinkan diri
untuk memisahkan antara keuangan pribadi dengan keuangan usaha kita.
Sehingga selisih keuntungan yang diperoleh tidak akan pernah mampu
membentuk modal kerja yang cukup untuk diputar kembali.
Ketidak disiplinan ini akan membuat usaha kita tidak akan pernah besar
5. Impian/cita2
Impian
terkesan sesuatu yang jauh di angan-angan. Padahal impian itulah yang
membentuk motivasi kuat di dalam jiwa kita. Yang menggerakkan seluruh
anggota tubuh kita untuk meraih impian tersebut. Dan yang membentuk
pikiran alam bawah sadar yang akan memberikan kita energi lebih untuk
meraih impian tersebut. Mengapa setiap anak kecil selalu ditanya apa
cita-cita nya jika sudah besar nanti. Karena ibu bapak kita jaman
dulupun sudah menyadari bahwa cita-cita akan jadi kenyataan karena
cita-cita mengukir jalan ke arah situ. Membuat si anak tahu arah yang
akan dituju dan step apa saja yang harus di laluinya sebelum sampai pada
cita-cita tertingginya itu. Cita-cita juga menjadi dasar kita untuk
membuat konsep bisnis yang terstruktur
6.Ide/kreatifitas
Cita-cita
tertinggi kadang memberikan kita pencerahan terhadap ide2 dan
kreatifitas baru yang dapat dijual ke pihak lain, sehingga tanpa modal
uang sekalipun dengan ide tersebut kita dapat mengajak orang lain untuk
melakukan investasi terhadap usaha kita
7. Kerja keras/ngotot
Banyak calon
pengusaha atau pengusaha yang berminat diversifikasi memiliki banyak
sekali ide. Namun mereka malas merealisasikan idenya tersebut. Mereka
menceritakan kemana-mana ide tersebut dengan bangga namun mereka tetap
tidak pernah memulainya karena memulai sama dengan berkomitmen untuk
bekerja keras tanpa imbalan sepadan di awal. Padahal setelah kerja keras
yang cukup lama, barulah hasil dapat dinikmati.
8. Visi & Misi mulia
Setiap usaha
harus ada “roh” nya agar usaha itu hidup. Modal usaha yang paling dasar
adalah roh usaha yang dibangun atas visi dan misi yang mulia. yaitu
sesuatu yang kita targetkan atas usaha kita itu agar dapat memberikan
manfaat kepada orang lain di sekitar kita. Dengan visi dan misi yang
jelas dan mulia, maka usaha kita akan didukung banyak orang dan bantuan
modal dalam bentuk uang akan lebih banyak berdatangan
9. Restu ortu & pasangan hidup
Walaupun kita punya modal uang yang cukup, namun tanpa ijin dari orang-orang di sekitar kita maka usaha kita akan sia-sia.
10. Mentor
Apa
yang terjadi ketika kita minim kompetensi? Nah, dalam kondisi seperti ini
saatnyalah untuk berguru kepada yang lebih ahli. Mentor merupakan modal
yang tidak ternilai, karena kita bisa saja kuliah lagi namun pasti
butuh biaya. Dengan mentor yg rata2 bersedia membagi ilmunya secara
gratis, jangan pernah di sia2 kan kesempatan langka seperti itu.
Mentoring gratis banyak kita temukan saat ini social media seperti
twitter dan blog blog gratis (termasuk blog yang anda baca ini) kami siap membantu merubah mental karyawan menjadi mental pengusaha.
11. Peluang pasar
Tidak
semua orang mampu melihat peluang yang ada di sekitar kita. Padahal
banyak sekali peluang tersebut. Nah, yang lebih penting adalah bagaimana
kita menganalisa peluang tersebut. Kejelian melihat peluang tersebut
dan kemampuan untuk mengisi peluang tersebut adalah modal dasar untuk
memulai sebuah bisnis. Bahkan ketika kita belum mampu untuk menyediakan
dana berupa modal finansial, peluang yang besar segera kita tangkap dan
cari solusinya. Bisa dengan mencari investor yang hanya memberikan dana
atau juga perusahaan yang cukup mapan yang sudah berjalan yang kita
anggap mampu mengambil peluang tersebut. Istilahnya broker proyeklah,
namun jangan puas hanya jadi broker. Minta peran yang lebih berarti dan
aktif, mungkin dalam skala keuntungan finansial pembagiannya akan sama
saja namun dengan kita berperan aktif maka kita sudah selangkah lebih
maju yaitu memiliki pengalaman yang sangat berharga yang akan menjadi
kompetensi abadi kita selamanya
12. Social media/pemasaran handal
Social
media telah terbukti mampu mendongkrang pencitraan diri atau bahkan
merk usaha kita. Jika kita cukup bijaksana menggunakannya serta memiliki
perencanaan yang matang, maka social media akan jadi media advertising
yang sangat efektif dan gratis. Mulailah dengan tulus berbagi kompetensi
anda di social media. Berbagi ilmu, maka Allah akan meningkatkan ilmu
kita. Berbagi amal sedekah, maka harta kita akan dilipatgandakan. Rumus
ini adalah rumus sunatullah, atau ilmu pasti yang eksak tidak relatif
dan subyektif. Resepnya adalah Berbagi dengan tulus. Contoh pengusaha
tanpa modal yang murni hanya mengandalkan pemasaran di social media /
internet cukup banyak.